banner pemkot makassar 2024
iklan PDAM Pemkot Makassar

Begini Jalannya Rekonstruksi Pemuda yang Menghabisi Neneknya di Bulukumba

waktu baca 2 menit
Rekonstruksi kasus Rijal Menghabisi Neneknya. Selasa (3/10/17).

BULUKUMBA, Suaralidik.com – Kepolisian Resor (Polres) Bulukumba menggelar rekonstruksi peristiwa penganiayaan yang berujung tewasnya nenek (Napisah) ditangan cucunya sendiri Syamsul Rijal beberapa waktu lalu. Selasa (3/10/17).

Rekonstruksi kasus Rijal Menghabisi Neneknya. Selasa (3/10/17).

Dalam rekonstruksi yang berlangsung di Kampung Gadde Jalan R. A. Kartini, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba itu dipimpin langsung oleh Kepala Kapolsek Ujung Bulu Akp Syafaruddin bersama Personil Sat Reskrim Polres.

Rekonstruksi Adegan Cara Rijal Membawa Kabur Motor Curian Usai Menghabisi Nyawa Neneknya. Selasa (3/10/17).

Ada 15 adegan yang diperagakan pelaku dalam rekonstruksi itu, seperti awal peristiwa bermula saat pelaku menghabisi nyawa neneknya itu dengan beberapa tusukan, hingga kabur membawa motor curian. Adegan diperankan langsung oleh tersangka serta adegan korban diperankan oleh personil Polwan Polres Bulukumba.

Rekonstruksi itu juga disaksikan langsung oleh Jaksa Penuntut Umum Kejari Bulukumba, Kasi intel Sarwanto.

“Pelaksanaan rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas untuk kelengkapan berkas dan untuk lebih menguatkan pembuktian pada saat persidangan di Pengadilan Negeri Bulukumba,” kata AKP Syarifuddin.

Pelaksanaan Rekonstruksi ini menyedot perhatian warga sekitar dan juga keluarga Korban sekaligus keluarga tersangka sendiri yang ingin menyaksikan jalannya rekonstruksi tersebut. Namun berkat penjagaan ketat dari personel Sat Sabhara dan Sat Reskrim Polres Bulukumba, Rekonstruksi tersebut dapat berjalan aman dan lancar.

Seperti diketahui, kasus Rijal yang tega menghabisi nyawa neneknya (Nasipah) terjadi pada 15 September 2017 malam lalu. Kejadian itu sempat membuat geram warga sekitar.

Saat diamankan, dihadapan polisi Rijal mengaku tega menganiaya neneknya hingga tewas lantaran tak diberi batu cincin dan uang.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi