Debat Kandidat II Pilgub Sulsel 2018, NH Siap Yakinkan Program Pelayanan Publik Ideal

Perbesar

Makassar ,suaralidik.com— Pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel bakal segera mengikuti debat kandidat edisi II. Jadwalnya, debat lanjutan ini akan digelar di Studio Metro TV, Jakarta, Kamis (19/4) malam nanti.

Baca Juga : Debat Publik Perdana : NH-Aziz Perkuat Citra Pro-Rakyat

Menghadapi debat kandidat II, calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid mengaku siap beradu gagasan dengan kandidat lain. Kendati tanpa persiapan khusus, NH menuturkan, dirinya telah meyakini program yang diusungnya sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.

“Tidak ada persiapan khusus, seperti biasa, karena debat adalah bagian dari upaya kita untuk meyakinkan masyarakat Sulsel. Oleh karena itu, saya hanya semakin memperkuat bahwa visi misi NH-Azizlah yang paling pantas diterima oleh masyarakat,” bebernya.

Kali ini, tema debat publik kandidat Pilgub Sulsel II menyangkut pelayanan publik dan pelayanan sosial yang berkeadilan dan bermartabat, yakni isu kesehatan, keadilan gender, keagamaan, pemenuhan hak dan perlindungan anak serta disabilitas. Hal tersebut, kata NH, telah terangkum dalam program yang diserahkan saat pendaftarannya ke KPU Sulsel.

Eksplorasi program NH-Aziz terhadap pelayanan publik tersebut tidaklah sebatas angan-angan belaka. Melainkan, imbuh NH, perumusan program dilakukan setelah mengenali dan memahami anatomi Sulsel melalui kunjungannya hingga ke wilayah pelosok.

“Tema pelayanan publik sangat bagus dan mengandung arti yang sangat luas. Intinya, tidak boleh ada aturan yang menghambat pelayanan publik dalam rangka menciptakan Sulsel yang maju, sejahtera, mandiri, dan religius,” pungkasnya.

Di berbagai kesempatan sebelumnya, NH kerap melontarkan gagasannya terkait pelayanan publik bagi masyarakat Sulsel apabila dirinya menakhodai roda pemerintahan. Di antaranya, penyediaan perlengkapan sekolah, pelayanan kesehatan gratis berbasis KTP, bantuan dana tunai bagi pemenuhan hak kesehatan dan pendidikan anak, dan peningkatan insentif pembina spiritual umat beragama hingga Rp1 juta. (*BCHT)