FIK UNM dan Lantamal TNI AL VI bangun Wawasan Kebangsaan Mahasiswa
Suasana sosialisi dalam membangun wawasan kebangsaan oleh Pangkalan Utama TNI AL VI Makassar bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan,(foto istimewa).
Makassar, Suaralidik.com – Pangkalan Utama TNI AL VI Makassar bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan dalam membangun wawasan kebangsaan. Kerjasama tersebut dilaksanakan di kampus FIK UNM, Rabu 10/04-2019, dengan tema melalui komunikasi sosial TNI kita pelihara kemanunggalan dengan rakyat guna meningkatkan semangat bela negara.
Pada acara pembukaan, Dr. Abraham Razak, MS selaku ketua komisi disiplin yang mewakili Dekan FIK UNM dalam sambutannya, mengingatkan kepada mahasiswa bahwa 5 unsur bela negara, yakni: (1) cinta tanah air, (2) kesadaran berbangsa dan bernegara, (3) yakin akan pancasila sebagai idiologi negara, (4) rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan (5) memiliki kemampuan awal bela negara
Lebih lanjut Dr. Abraham dalam sambutannya dihadapan mahasiswa yang dihadiri 100 orang, mengajak untuk membangun bela negara dengan mengimplementasikan cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Begitupula kolonel Al Suratun mewakili Komandan Lantamal dalam sambutannya untuk bela negara secara sederhana dengan dapat menangkal berita-berita Hoax yang sedang marak dimedia sosial. Selain itu, dapat menyikapi bangkitnya kembali komunisme di Indonesia dan
Usai sambutan dari FIK UNM dan Lantamal TNI AL VI Makassar yakni Dr. Abraham Razak MS dan Kolonel AL Suratun dilanjutkan dengan penyampaian materi yang masing-masing disampaikan oleh ebih dalamnya akan disampaikan oleh narasumber Kolonel AL Fahyuddin tentang Hoax, Mayor AL Kusumo tentang bahaya laten komunis dan Mayor AL Rudi Hartono Siregar tentang Revolusi Industri 4.0.
Kolonel Al Fahyuddin selaku As Intel mengenalkan dan upaya menangkal tentang hoax yang marak dimedia sosial. Harus selektif dan yakin kebenarannya dalam menyebarkan berita-berita dimedia sosial, supaya tidak berdampak hoax. Tutur Kolonel AL Fahyudin dalam paparanya.
Sementara Mayor AL Kusumo yang menyampaikan Bahaya laten komunis, dengan memberi penekanan kepada mahasiswa untuk mengenal bentuk pencegahan bahaya laten komunis, dengan belajar dari 3 kali pemberontakan komunis di Indonesia yang telah merusak jiwa persatuan. Semoga mahasiswa FIK dapat mewaspadai perilaku komunis sebagai ajaran terlarang di Indonesia.
Lebih lanjut Mayor Al Kusumo menyampaikan bahwa komunis gaya baru itu menyusup melalui plurasliame dan keberagamaan, sehingga perlu kehati-hatian terkait dengan simbol-simbol pluralisme maupun simbol keberagamaan.
Narasumber Mayor Al Rudi Hartono Siregar yang membawa materi Peran pemuda dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Mengawali materinya Mayor Al Siregar menyampaikan sejarah revolusi industri, dampak revolusi industri serta tantangan revolusi industri bagi generasi muda atau kaum millinea.
Lebih lanjut Siregar bahwa dampak revolusi industri 4.0 adalah dampak sosial, bahkan sudah robot yang menggantikan peran dosen. Selain itu tantangan dalam pertahanan keamanan, dimana drone yang sebesar jari berfungsi sebagai senjata.
Diakhir materi Mayor Siregar mengingatkan pada semua mahasiswa untuk memiliki perubahan, dan mengajak untuk tidak konsumtif.(***iqb).