Kampung Bissu Di Segeri Segera Dibangun Dinas Pariwisata Pangkep
Pangkep, Suaralidik.com – Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Pangkep akan berencana menjadikan Arajang Segeri sebagai kampung budaya Bissu. Hal ini dilakukan untuk menjadikan Bissu sebagai ajang promosi Kabupaten Pangkep melalui proyek perubahan Udani Ri Bissu. Hal ini di Ungkapkan oleh Kepala Bidang Budaya, Dinas Pariwisata dan Budaya Kab. Pangkep, Dasriana, Selasa (3/7/2018).
“Tujuan jangka pendek saya nantinya yakni menjadikan budaya Bissu menjadi ajang promosi Budaya Kabupaten Pangkep. Nantinya jika terwujud Kampung Bissu, seluruh wisatawan lokal dan mancanegara dikenakan tarif retribusi untuk masuk ke kampung tersebut. Hasil retribusi tersebut nantinya buat kehidupan para bissu sendiri, agar mereka tak terpecah lagi” Terangnya.
Pemerintah berencana menyiapkan sejumlah fasilitas dalam kampung budaya Bissu ini. Di antaranya, tempat ritual, museum, workhsop serta rumah bagi pabissu. Dasriana mengatakan, dengan adanya proyek perubahan ini diharapkan kehidupan para bissu bisa menjadi lebih baik dan merasa kembali diperhatikan oleh pemerintah.
“Dengan adanya proyek perubahan ini, saya mengangkat budaya bissu. Manfaatnya untuk melestarikan serta mengangkat kembali budaya bissu yang dimana saat ini masih banyak yang belum tau Bissu itu apa,” kata Kepala Bidang Budaya, Dinas Pariwisata dan Budaya Kab. Pangkep, Dasriana, Selasa (3/7/2018).
Diketahui, Bissu nerupakan suatu “makhluk yang bukan laki-laki atau perempuan (Calabai) ”, atau sebagai “memiliki peran ritual”, di mana mereka “menjadi perantara antara manusia dan dewa”. Dalam masyarakat Bugis masa lalu, Bissu memiliki posisi penting dalam sebuah kerajaan.
Mereka dianggap sebagai sosok yang memiliki banyak peran sakral, sebagai penasehat raja, penyambung komunikasi manusia dengan alam lain (dewata) juga sebagai pemimpin upacara-upacara adat dan keagamaan kerajaan. Karena posisi penting ini, oleh raja-raja bugis, kehidupan para Bissu di tanggung kerajaan dan tinggal bersama raja di Arajang (istana). (86-KP)