PAREPARE, SUARALIDIK.COM – Lembaga Investigasi Mendidik Pro Rakyat Nusantara (LIDIK PRO) Parepare, Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Parepare, DPC Garda Nusantara Parepare, berkunjung ke Kantor PLN Parepare, Jalan Veteran, untuk mempertanyakan alasan tingginya Tarif listrik yang harus ditebus. Selasa, 9 Juni 2020.
Tarif Dasar Listrik 2 bulan terakhir cukup mencekik Warga Parepare untuk pengguna KVA 900 keatas, sehingga membuat masyarakat Parepare mencurigai adanya sistim sibsidi silang PLN kepada Pengguna Gratis dan KVA 900 Subsidi yang 50 % sesuai instruksi presiden.
Kedatangan LIDIK PRO, LAKI dan Garda Nusantara diterima langsung oleh Menager Area Wilayah Parepare, dengan prosedur Phisikal Distancing, “maaf bapak ibu, saya terima ditempat ini, dan kita tetap jaga jarak.” sapa H. Ambo sambil memasuki Area Coffe shop PLN.
Ketua LAKI Parepare, membuka pertemuan dengan menjabarkan, maksud dan tujuan kedatangannya sebagai Ketua LAKI Parepare bersama pengurusnya dan ditemani ketua LIDIK PRO Parepare serta Garda Nusantara beserta beberapa pengurusnya.
A.R. Arsyad, SH. Menyampaikan permohonan maaf atas kedatangannya bersama rombongan yang tentunya memberi ketidak nyamanan di kantor PLN Parepare yang begitu ketat menjaga Phisikal Distancing, namun kondisi yang memaksakan kedatangannya dan rombongan, diakibatkan resahnya warga dengan kenaikan pembayaran dan penyebaran informasi Program PLN “subsidi silang”.
“Saya minta Maaf, atas kedatangan kami dan mendesak security ingin menemui langsung Manager Wilayah PLN. Dan terimakasih Pimpinan PLN bersedia menerima kami” ujarnya.
“lebih awal saya sampaikan kepada bapak Manager PLN, kalau kedatangan kami disini dengan membatasi dan sangat banyak warga ingin ikut, dan Demo. Kami menghindari itu, dan datang dengan diam-diam dan hanya bertamu. Saya sampaikan sampaikan pak, bahwa saya sendiri mengalami apa yang rasakan warga dengan loncatan beban pembayaran yang cukup mengagetkan dan saya tidak puas dengan penjelasan pos penerima pengaduan.” ulas ketua LIDIK PRO Parepare ini.
H. Ambo, mengatakan kalau kondisi covid-19, merupakan problem yang rumit bagi PLN dan itu tanggung jawabnya sebagai pimpinan, namun beliau meminta kepada warga jangan berburuk sangka. “saya berterimakasih atas kedatangan bapak-bapak dan ibu, srhingga kami bisa jelaskan dimana penyebab kenaikan, tidak ada itu Subsidi Silang, dan tolong jangan buat dirita berdosa, sama orang miskin dan pemerintah, karena ini semata-mata miskomunilasi saja.” pinta Manager Wilayah PLN ini.
Menurutnya, semua terjadi karena (1) Intruksi Presiden bekerja dari rumah (stay home), sehingga kami menghindari petugas pencatat meteran pelanggan terjangkit Virus Covid-19 dan sekaligus jadi media penyebaran Virus dengan door to door, sehingga maret ke april di rapel pencatatan. Yang menyebabkan pembengkakan pembayaran. (2) kondisi stay home, tidak disadari terjadi pemakaian TV, Ac (3) pemakaian bulan ramadhan. (4) sebagai manusia biasa kadang tidak lupuk dari kekhilapan , kalau pun ada yang salah, mari kita lihat dan kami siap membenahi.
Dan harapan Maneger Wilayah PLN, ke LIDIK PRO, LAKI dan Garda Nusantara untuk bisa menjelaskan kondisi ini, dan meminta warga bersabar.
Manager PLN beserta staf dengan profesional memberi penjelasan dan memperlihatkan data serta proses-proses secara detail dengan online pada layar televisi. Sehingga beberapa sampel ID Pelanggan yang ajukan jadi jelas. Termasuk tarif 10 % dari Penerangan Jalan Umum (PJU) Pemerintah Kota, yang ditambah dalam tagihan PLN. (AD).
Reply post