Masih Kontroversi, Komnas HAM Harus Bersikap Atas Meninggalnya Syamsuddin
Lidik Makassar – Mahasiswa makassar meminta kepada KOMNAS HAM untuk turun tangan dalam menginvestigasi kasus Syamsuddin meninggal dunia tak wajar yang Menuai Kontroversi Sepihak Oleh pemangku Jabatan Dalam internal Kepolisian republik indonesia wilayah hukum sulawesi selatan, Kuat Dugaan mengalami kekerasan dalam pengawasan Polres Bulukumba di rutan polres pada tanggal 20 Maret 2017 lalu.
Adhi puto palaza, Mantan panglima Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) kepada suaralidik.com Jumat, (24/03/2017) mengatakan, kuat dugaan terjadi tindak kekerasan fisik yang dialami korban Alm Syamsudin di Rutan Polres Bulukumba dengan luka goresan dan luka lebam hampir di sekujur tubuhnya, menjadi alasan kenapa harus Komnas HAM Turut membentuk tim investigasi independent yang melibatkan semua Unsur dalam mencari fakta kekerasan tersebut yang menuai kontroversi.”Tegasnya.
Mantan Panglima GAM ini sangat menyayangkan pernyataan Kapolres bulukumba Kurniawan Efendi bahwa almarhum Syamsuddin meninggal mungkin saja karena sakitnya dan pernyataan Pihak polda sulawesi selatan yang menduga karena almarhum bunuh diri dengan membenturkan kepalanya Sementara kita melihat secara seksama luka luka di bagian tubuh tersebut Layakya hantaman benda tumpul dan benda benda tajam.”Ungkap Adhi puto.
“Dalam kasus ini maka Komnas HAM Segera Bentuk tim investigasi independent yang melibatkan berapa struktur pemerintahan termasuk TNI dan juga seluruh keluarga korban, dalam investigasi independent tersebut agar betul betul mengungkap sesuai fakta kejadian dan propesional menjalankan amanah atas dasar perintah UU yang berkaku tanpa melihat siapa dia dan apa jabatannya kemudian Secara terbuka dapat di ekspose ke publik,” tegasnya.
Adhi puto palaza nenyebut, Apalagi akhir-akhir ini kepolisian republik indonesia minim kepercayaan di akibatkan ulah di internal oknum kepolisian itu sendiri, “Saya sangat percaya kepada institusi Polri karena amanah konstitusi namun terkadang Oknum polisi yang merusak cita cita polri, Dengan ini Secara institusi agar dapat menyelesaikan persoalan Almarhum Syamsuddin tersebut Secara profesional kerja.“Ucapnya.
“Yakin Saja jika Institusi Polri tidak profesional dalam pengungkap kasus kematian alm. Syamsudin berdasarkan fakta kejadian dan bukti bukti yang ada. Akan memancing keributan masyarakat terkhusus keluarga korban dan seluruh aktivis penggiat keadilan, HAM Serta Seluruh mahasiswa makassar terutama asal bulukumba. apalagi kasus ini di sambut hangat di kalangan aktivis dan di bicarakan publik ,”Tutup Adhi puto palaza.
Penulis : Akbar
Editor : Adhe