banner pemkot makassar 2024
iklan PDAM Pemkot Makassar

MIS Dajo Herlang Disegel, Usman : Saya Sangat Kesal dengan Janji-Janji Pemerintah !

waktu baca 2 menit
Photo : Lelaki Usman (64) menyegel MIS Dajo dengan alasan Pemerintah belum menyelesaikan masalah lahan yang diatasnya berdiri MIS Dajo

BULUKUMBA, Suaralidik.Com – Setelah kurang lebih dua minggu MIS Dajo di segel oleh Usman alias Sammang (64) warga Kelurahan Bontokamase, Herlang akhirnya angkat suara.

Ditemui dikediamannya Usman bertutur kalau dia  terpaksa menyegel sekolah tersebut lantaran kesal dengan janji-janji Pemerintah yang tak kunjung menyelesaikan persoalan lahan diatasnya berdiri MIS Dajo.

Baca juga: Siswa MIS Dajo Herlang Masih Belajar di Masjid, Polisi dan Kemenag Bulukumba Santai

“Sampai saat ini tidak ada titik terang dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini,”ketus Usman.

Masih menurut Usman, karena tak ada titik terang maka dia menyegel Sekolah sampai ada keputusan pemerintah.
“Sampai saat ini, saya masih bayar pajak lahan itu,”ujar Usman sembari memperlihatkan bukti setoran pajak.

Photo : Surat keterangan Jual Beli dan Surat pembayaran pajak dijadikan dasar Usman bahwa lahan MIS Dajo adalah miliknya

Lagi-lagi, Usman mengakui  bahwa lahan itu dibeli pada 6 Oktober 1998, 20 tahun silam. Lahan itu dibeli dari lensiunan PNS bernama Mappatob.  Informasi yang diperoleh, kalau  MIS  Dajo telah berdiri 25 tahun silam di atas lahan yang diakui milik Usman.

Baca Juga : Sekolah Kembali Disegel, Siswa siswi MIS Dajo Herlang Terpaksa Belajar di Masjid

Aktivis DPD Lidik Pro Bontotiro Andi Rahmat mengimbau Pemerintah Bulukumba dan Kementerian Agama agar secepatnya menyeriusi kasus tersebut.

“Kedua Instansi harus menangani persoalan ini dengan serius. Kasihan anak-anak yang harus belajar dengan. Kedua ini, mencerminkan tidak becusnya Aset di Kementerian agama. Kalau aman, pasti tidak ada riak seperti ini,”kata Rahmad.(***rahmat)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi