Sajak-Sajak Makhilatul Jannah
Pelangi Dirindui
Setitik senyum kini semakin hilang
Gadis kecil itu belum mampu menjamah
Ia terseret jauh dari hidup
Mata-mata jahat mengintainya
Tangan usil menggelitik dunianya
Gadis kecil itu belum mampu menjamah
Langkah demi langkah ia pijakkan
Berharap bumi berpihak padanya
Bibir nyinyir itu merobek sinarnya
Menghapus jejak yang di tinggalkan
Lalu hujan,
Menghapus semua kenangan dan membawanya
Bersama dengan dentuman halilintar yang menggema
Gadis kecil itu belum mampu menjamah
Berlari mencari tempat teduh
TapiĀ dingin terlalu erat memeluknya
Menusuk masuk lewat pori kulitnya
Derasnya semakin membawa duka
Kemana perginya pelangi
Ia merindu,
Warna-warni menyejukkan mata yang sayu …
Berkelana
Aku ingin menulis
Kisah bolang yang penuh warna
Tak selalu putih
Namun jernihnya direnggut hitamnya duka
Saat jingga menabur surya
Ada goresan senyum terbingkai di sudut kisahnya
Melewati liku-liku takdir
Melampaui tingginya harap
Terbang melayang pasrah
Bertemu dengan abu-abunya impian.
Ke mana warna lainnya ?
Birunya langit menjulang tinggi
Terpapar sinar mentari menyilaukan
Hijaunya daun-daun yang melambai tak tentu arah kapan kan berhenti
Lalu datang kisah dilain waktu
Bertemu redupnya cahaya,
Tapi ada satu titik dimana ia bertahan bersinar
Sendiri merasa sunyi
Tapi fikirnya, ini duniaku.