Ratusan Buruh PHK Lonsum Kepung Kantor Bupati, Desak Pemerintah Tegas
BULUKUMBA, Suaralidik.com — Tak merasa puas setelah sempat berunjuk rasa di PT. London Sumatera (Lonsum) Tbk. Etate Balombessie, Kabupaten Bulukumba, kembali ratusan karyawan menggelar aksi demo. Selasa (4/7/17).
Kali ini ratusan massa aksi yang tergabung dalam forum solidaritas buruh menyerbu kantor Bupati Bulukumba. Tak hanya massa dari Etate Balombessie, dalam aksi lanjutan ini juga Etate dari Palangisang bergabung.
Dalam orasinya mereka menuntut hal yang sama, mendesak pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk mununutut pihak PT. Lonsum segera mencairkan upah bonus karyawan seiring dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tahun 2016 kemarin, yang hingga kini belum terbayarkan.
“Kami kecewa, kami merasa tidak dihargai, seharusnya Lonsum beritikad baik soal bonus karena itu sudah menjadi hak kami setiap tahunnya. Mundur saja, menejer PT Lonsum tidak becus,” kata Awal, salah seorang demosntran dalam orasinya.
Mereka merasa sangat dirugikan dan terkesan dirampas haknya oleh pihak Lonsum.
“Ada apa ini, kenapa hasil jerih payah kami ditiadakan, padahal kami telah melakukan tanggung jawab sebagai pekerja lonceng, kalau begini kami sengaja dipermainkan di daerah sendiri,” tambah Awal.
Memang ironis, ibarat pepatah Sudah jatuh tertimpa tangga, mereka di PHK lalu bonus pun tak diberikan, begitulah yang ratusan karyawan PHK PT Lonsum rasakan.
Selain itu, massa juga menyayangkan sikap pemerintah daerah yang dianggap kurang tegas dalam memperjungkan warganya, melihat kemelut soal upah ratusan karyawan PHK tersebut terjadi di tahun 2016 yang hingga saat ini belum ada titik terang.
“Ini sudah lama, mana perhatian pemerintah daerah terhapad nasib kami,” tegas Asdar Sakka, demonstran lainnya.
Sementara, Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto yang menerima aspirasi ratusan karyawan tersebut berjanji dalam waktu dekat akan mediasi pihak perusahaan PT Lonsum.
Merasa puas dengan jawaban Wakil Bupati, ratusan demonstran akhirnya membubarkan diri, namun mereka mengancam akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar jika dala waktu dekat tak ada jalan keluar. (G2N/Red 4)