GORUT, Suaralidik.com– Foto penyegelan Kantor Desa Tutuwolo, Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) beredar disalah satu grup media sosial whatsapp, Senin 13/07/2020.
Foto tersebut sempat menggegerkan penghuni grup yang berjumlah hampir 250 orang. Pasalnya nampak dalam foto, pintu masuk Kantor Desa telah dipagari oleh bambu. Usut punya usut, tenyata pelaku penyegelan merupakan ahli waris dari lahan Kantor Desa Tutuwolo,
“Untuk sementara aktifitas Kantor Desa Tutuwoto belum ada, karena kami sebagai pemberi hibah masih melakukan penyegelan atau memagarinya,” ungkap Syaifoel Mohamad Eda selaku ahli waris saat diwawancarai media ini via telepon.
“Sebab baik Kepala Desa (Kades) maupun aparat desa bilang, bahwa mereka mampu membayar tanah yang sudah kami hibahkan untuk desa,” sambung Syaifoel.
Baca Juga : Kades Botungobungo Gorut Diduga Lakukan Pungli Bantuan Benih Jagung
Syaifoel mengatakan, penyegelan terjadi karena pihak keluarga ahli waris merasa tersinggung dengan pernyataan oknum aparat desa setempat.
“Ponakan saya memprotes dan mempertanyakan kenapa ada aparat desa menerima bantuan hingga berulang kali?Jawaban aparat katanya tidak bersyukur om-om, tante-tante dan saudara-saudara sudah dapat bantuan. Bahkan mereka bilang kalau cuma masalah hibah tanah mereka mampu bayar,” jelas Syaifoel.
“Kami pihak keluarga merasa tersinggung. Dengan pernyataan pemerintah desa seperti itu,” tutur Syaifoel.
Syaifoel mengungkapkan, semua aparat desa yang ada di desa Tutuwoto sering mendapatkan bantuan berupa BLT DD dan BLT Kemensos. Bahkan kata Syaifoel, Kades pun mendapatkan bantuan rumah sehat.
“Kami pihak keluarga meminta Pemerintah Kabupaten dan Dinas Sosial dan Tim Inspektorat turun memeriksa masalah bantuan di Desa Tutuwoto. Selama tidak ada tanggapan dari pihak pemerintah daerah kami keluarga pemberi hibah tetap keberatan ada aktifitas di kantor desa,” tutup Syaifoel
Di tempat yang berbeda, Kepada Desa Tutuwoto, Adeliya Kadoli saat dimintai tanggapannya melalui via telepon, tidak sempat menjawab pertanyaan awak media ini. Pasalnya secara tiba-tiba percakapan antara awak kami dengan kepala Desa Tutuwoto, langsung diambil alih oleh oknum yang mengatasnamakan wartawan.
“Saya dari Pers, Miton Modanggu. Ini sementara ada pihak TNI dan Polisi di lokasi. Ada diplomasi, ada dikomunikasikan dengan baik. Apa gerangan, alasan apa-apa yang memicu. Aman-aman saja ini,” kata Miton Modanggu.
Hingga berita ini terbit, awak media kami belum berhasil mendapatkan keterangan penuh dari Kades Tutuwoto, karena hingga saat ini nomor telepon beliau tidak aktif.(TR/05)
Reply post