banner pemkot makassar 2024
iklan PDAM Pemkot Makassar

Tingkatkan Pengolahan Lahan Pertanian, Pemkab Bulukumba Serahkan Bantuan Alat Pertanian

waktu baca 2 menit
Photo : Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali nampak menghadiri acara penyerahan alat pertanian

BULUKUMBA, Suaralidik.Com – Dinas Tanam Pangan Holtikultura  menyerahkan 128 Hand tractor kepada kelompok tani dan 39 unit kendaraan Dinas untuk Penyuluh Pertanian serta 55 buah pompa air.

Acara penyerahan dilaksanakan di halaman Dinas Pertanian Bulukumba Selasa (4/9/2018) dan dihadiri langsung Bupati Bulukumba A.M Syukri Sappewali. Turut hadir anggota DPRD Bulukumba komisi D, (A. Bahtiar) , dan beberapa kepala SKPD Kabupaten Bulukumba.

Kepala Dinas Tanam Pangan Holtikultura Pertanian Ir Harun mengatakan Hand Tractor ini merupakan pengadaan dari APBN Dan  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bulukumba 2018

Ia menjelaskan sesuai teknis memang sebaiknya pembagian alat ini sebelum musim tanam. Sehingga petani bisa melakukan pengolahan lahan menggunakan alat tersebut.

“Pembagian Hand tractor ini berdasarkan luasan lahan kelompok tani,’’ kata Harun

Menurutnya, satu kelompok tani itu dibatasi memiliki lahan 25 hektar.Pada lahan 25 hektar itu kebutuhan Hand tractor harusnya dua unit. Lantaran agar efektipitas pengolahan lahan untuk mencapai target luas tanam agar tercapai.Maka di lahan 25 hektar harusnya menggunakan dua Hand Tractor. Lantaran untuk mengolah lahan 25 hektar itu hanya 1,5 bulan selama satu musim tanam.

“Kalau kelompok tani belum punya maka harusnya memiliki hand tractor paling tidak satu unit,” jelasnya.

Ia mengatakan, satu kelompok pertanian itu paling banyak memiliki dua unit hand tractor. Sedangkan terhadap jumlah orang tidak menjadi masalah. Misalnya satu anggota memiliki lahan setengah hektar maka hand tractor itu kepemilikannya untuk 50 orang.

Terhadap bantuan saat ini kelompok tani yang mendapatkannya tersebar di sepuluh kecamatan Bulukumba Dasar untuk mendapatkan awalnya adalah usulan dari kelompok tani. Kemudian diverifikasi dan evaluasi di tingkat lapangan oleh pihaknya. Benar tidak kelompok yang mengajukan usulan itu dan apa kegiatan kelompok itu.

“ itu yang perlu kita data sehingga tidak terjadi penyaluran tak tepat sasaran. Setelah semua proses dilakukan baru lah barangnya kita serahkan,” ujarnya.(***iswanto)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

perhapmi
perhapmi