Tolak Hitung Ulang Pilkades, Ratusan Warga Demo Kantor Bupati Kepulauan Talaud
TALAUD, Suaralidik.com – Ratusan pendukung pasangan nomor urut satu calon kepala desa Damau, kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut, mendatangi Kantor Bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Senin (2/9/17).
Kedatangan ratusan massa ini menggelar aksi protes perihal penolakan hitung ulang hasil Pilkades serentak bulan Juli lalu.
Dihalaman kantor bupati para pendemo yang datang berbagi poster dan melakukan aksi damai menyuarakan suara mereka. Dalam orasinya massa menolak pemghitungan ulang suara yang dilakukan panitia penyelenggara dinilai terjadi kecurangan.
Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Talaud,!Polsek Melonguane, dan Pihak TNI AL dan Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan berjaga jaga tak jauh dari demonstrasi.
Aksi yang berlangsung alot tersebut kemudian diterima pemerintah daerah dan panitia pilkades tingkat Kabupaten.
Di aula setda digelar diskusi antara panitia tingkat kabupaten, pemerintah dengan perwakilan pendemo termasuk calon kades Damau nomor urut 1, Jonli Ughude terkait apa yang menjadi aspirasi, dan bagaimana solusi dalam mengatasi polemik yang terjadi.
Dialog yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam antara kedua pihak berjalan alot dan tidak mendapatkan titik temu atau kesepakatan. Pihak pemerintah daerah tetap bertahan pada regulasi, dan akan tetap melaksanakan perhitungan ulang, karena dalam pemilihan sebelumnya inkosisten atau ada sengketa yang ditindak lanjuti lewat laporan keberatan dari kandidat calon kades lainnya.
“Kami tetap bertahan pada regulasi atau mekanisme yabg berlaku . Perhitungan ulang akan tetap dilaksanakan,” tegas Ketua Panitia Pilkades Tingkat Kabupaten/ Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Sekda, Alex Sahadula.
Sementara, calon nomor urut 1 bersama perwakilan dan para pendukung lainnya tetap bertahan dan menolak pelaksanaan perhitungan ulang.
“Kami tetap menolak. Apapun itu kami menolak pemungutan ulang suara atau perhitungan kembali,” ujar Jonli Ughude disambut dukungan massa pendukung.
(Wan Pakaya)