Wawali Fatma Pantau Pelaksanaan Screening Menggunakan Genose bagi Siswa SMP
MAKASSAR,SUARALIDIK.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menggelar screening bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Makassar menggunakan alat Genose, Senin pagi (01/11).
Screening bagi pelajar dilaksanakan secara serentak untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sudah sebulan mengadakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas gelombang pertama.
Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi terjun langsung memantau 5 sekolah yang melaksanakan screening bagi siswanya menggunakan alat Genose.
Saat ini ada 30 sekolah di Kota Makassar tingkat SMP baik negeri maupun swasta telah melaksanakan PTM terbatas gelombang pertama.
“Jadi kita lakukan screening, untuk mengetahui status kesehatan anak didik kita, maintenancenya yakni dengan menggunakan Genose ini,”jelas Fatma.
Dalam peninjauannya di beberapa sekolah, Wawali Fatma mendapatkan seorang siswa dinyatakan positif, namun setelah diulang kembali ternyata hasilnya negatif.
“Di sekolah pertama tadi, ada seorang siswa yang dinyatakan positif, itu karena positif ratenya lemah, makanya kita suruh ulang, setelah istirahat 30 menit dan meniup lagi, alhamdulillah hasilnya sudah negatif,”ungkap Fatma.
Menurut Fatma, yang perlu diketahui bahwa dalam penggunaan alat Genose, sudah jelas ada Standar Operasional Prosedurnya(SOP).
“Juknisnya sudah ada, sensitivitasnya memang ada, petunjuk-petunjuknya itu harus diikuti, kemungkinan errornya tadi tidak mengikuti SOP, karena anak tadi ditanya ternyata habis makan nasi uduk,”katanya.
Sementara itu Plt Kadis Pendidikan Kota Makassar Nielma Palamba menjelaskan, sasaran screening ini adalah siswa tingkat SMP, karena selama satu bulan dilaksanakannya PTM, siswa sudah berinteraksi dengan teman temannya.
“Yang artinya selama belajar, mereka sudah berinteraksi dengan teman temannya, hasil Swab antigen semua anak kita sehat, sehingga Genose ini digunakan untuk maintenance bagaimana menscreening dan mentreatment, apakah benar benar selama satu bulan mereka belajar, tidak ada terkontaminasi,”jelas Nielma.
Adapun 5 sekolah tingkat SMP yang dikunjungi diantaranya, SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 6, dan terakhir SMPN 29.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan